-->

Beratnya menjadikan blog sebagai sumber penghasilan

- 9:50 AM

Berikut saya temukan artikel pngalaman dari solusik.com, begitu gambaran luas mengenai potensi menjadikan blog sbg sumber penghasilan utama,
Silakan di simak (malas edit dn buat resume) langsung copas saja

sakah kita hidup dari ngeblog? Masihkah potensial untuk menjadi blogger di tahun 2016 atau 2017?
Jawabannya bisa iya bisa tidak, disini saya akan coba berbagi dari perspektif saya sendiri sebagai blogger yang sudah memiliki blog selama hampir setahun.
Kalau ditanya apakah penghasilan full-time blogger bisa mencukupi untuk hidup dan menjadi profesi (murni hanya dari blog) maka jawaban saya adalah “tidak” secara jangka pendek, namun “iya” secara jangka panjang.
Banyak yang pasti bertanya-tanya apakah blogging ini bisa betul-betul menghidupi dan butuh waktu berapa lama untuk mencapai angka sekian juta/bulan. Tentu kita perlu kisaran angka yang realistis bukan sekedar info ga jelas yang cuma bisa nunjuk penghasilan blogger ini puluhan/ratusan juta per bulan dan bla.bla.bla.
Terus terang blog ini sendiri tidak memiliki trafik dan penghasilan yang fantastis, tidak seperti blogger-blogger lain yang “katanya” bisa menghasilkan ratusan juta setiap bulannya, bahkan bisa dikatakan penghasilan blog ini sama sekali tidak ada artinya (masih recehan).
Bukannya ingin menakut-nakuti tetapi blog yang bisa sukses (untuk hidup) itu membutuhkan waktu tahunan (TAHUNAN loh ya bukan bulanan), jika cepat maka setahun sudah mulai cukup menghasilkan, sedangkan sebagian lainnya mungkin butuh waktu 1,5-2 tahun bahkan ada yang lebih dari 2 tahun. Ini hanya estimasi, kenyataannya mungkin bisa lebih cepat atau lebih lama lagi, tergantung dari kemampuan bloggernya.
Saya tertarik melihat berbagai pertanyaan dan jawaban pada sesi AMA (ask me anything) di TIA oleh seorang CEO Female Daily yaitu Hanifa Ambadar, pertanyaan yang ditanyakan kurang lebih seputar bisnis didunia blogging dan saya menyorot satu pertanyaan yang pasti sering muncul dibenak para pemilik blog yaitu bisakah blogger menjadi profesi yang menjanjikan di Indonesia.
bisakah hidup dari ngeblog
Berdasarkan percakapan tersebut (dan pengalaman pribadi), bisa disimpulkan bahwa ngeblog itu bukanlah jalan pintas, melainkan
investasi jangka panjang. Seandainyapun blog Anda tidak menghasilkan uang sama sekali, blog tersebut bisa digunakan untuk memarketingkan sesuatu dan menjadi portofolio karir Anda.
Jadi bukan blognya yang menghasilkan, melainkan hanya sebagai jembatan untuk sumber income yang lain (pada awalnya), setelah blog Anda mulai mendapat banyak trafik barulah Anda bisa mengubah strategi dan mulai menghasilkan dari kegiatan blogging tersebut.
Menurut saya ada 3 kunci penting dalam kesuksesan seorang blogger (berdasarkan urutan prioritas yang paling penting) yaitu:
1. Konten
2. Marketing
3. Monetize
Ada blogger yang pandai membuat artikel namun tidak bisa memarketingkannya dengan baik, sebaliknya ada blogger yang jago memasarkan konten (marketing) namun tidak bisa membuat tulisan yang berkualitas (engaging). Lalu ada blogger yang bisa membuat konten berkualitas dan jago memarketingkannya untuk mendapat banyak trafik namun tidak tahu bagaimana cara memonetize blognya dengan baik.
Ketiganya harus berjalan secara harmonis, konten yang berkualitas harus dimarketingkan dengan cara yang bagus sehingga bisa dimonetize dengan baik. Masalahnya adalah semakin hari persaingan blog itu semakin sulit, mengapa?
Karena setiap hari ada jutaan post yang terpublish di internet, ribuan blogger Indonesia berlomba-lomba membuat konten dari niche dan topik apapun untuk mendapatkan trafik, sekarang blog bukan lagi sekedar hobi melainkan bisnis dengan segudang potensi dan masa depan.
Apakah Anda ingin menjadikan blogger sebagai profesi hidup? Jika ya, coba pertimbangkan 2 masalah berikut:
1. Tuntutan persaingan
Terima kasih karena adanya CPC/CPM, affiliate, dan network advertising lainnya, sekarang blog sudah menjadi bisnis massal yang digeluti mulai dari orang kantoran sampai anak sekolahan. Semakin banyak pemainnya jelas semakin tinggi juga persaingannya.
Toh page 1 Google hanya bisa menampung 10 artikel, artinya 80-90% market untuk suatu keyword/pencarian hanya akan didapat oleh 10 blog/website saja, bisa Anda bayangkan
hanya 10 dari puluhan ribu blog yang ada diluar sana yang bisa memenangkan persaingan ini.
Cobalah lihat data hasil penelitian dari
HubSpot berikut ini:
semakin panjang semakin bagus
Dijaman dulu Anda bisa saja membuat artikel dengan topik apapun sepanjang 200-300 kata dan masih mendapatkan trafik organik, bukan karena artikel tersebut bagus tapi karena hanya artikel itulah yang sedang ada di internet pada saat itu. Karena itu juga kita sering melihat blogger-blogger jadul menyarankan untuk posting setiap hari karena logikanya semakin banyak artikel, semakin sering blog kita muncul pada hasil pencarian.
Namun sekarang semuanya sudah berbeda, itu semua sudah tidak berlaku lagi, di tahun 2016 postingan yang lebih sering mendapat trafik organik (ranking yang lebih tinggi) dan social share adalah artikel sepanjang kurang lebih 2500 kata. Kompetisi sekarang semakin ganas , Anda sudah tidak bisa lagi asal menulis artikel tentang A dan mendapat trafik walaupun orang mencari dengan keyword yang 100% persis dengan artikel tersebut.
Kualitas jauh lebih penting dari kuantitas, Anda bukan hanya harus membuat artikel yang lebih berkualitas, tetapi Anda harus membuat artikel yang 10x lebih baik dari yang sudah ada , mengalahkan “SEMUA blog” yang telah menulis artikel untuk topik serupa. Bisakah Anda menghadapi kompetisi tersebut?
Tidak jarang bahkan saya melihat untuk high volume keyword ditempati oleh postingan dengan 5.000-15.000 kata, isinya betul-betul super lengkap, belum lagi domainnya sangat kuat (sudah tua dan cukup populer), dan sudah mendapatkan banyak backlink. Rasanya hampir mustahil untuk bisa menyalip blog tersebut kecuali Google yang mengubah algoritmanya.
Saya bukan bertujuan untuk membuat Anda down/putus asa, tetapi itulah kenyataannya. Persaingan blogger semakin gila dan diluar sana sudah ada puluhan bisnis/media yang mendedikasikan hidupnya hanya untuk memastikan website/blog lain (Anda) tidak kebagian ranking di halaman pertama.
Bukan hanya itu saja, tuntutan userpun semakin tinggi , mereka ingin konten yang lengkap, kaya akan info, unik, original dan tidak membosankan, tampilan UI-nya bagus, navigasi/UX-nya sangat mudah, mobile friendly, tidak lelet saat dibuka dari smartphone atau apapun bahkan disaat internet mereka lemot, dan tentunya itu semua bisa diakses secara gratis.tis.tis.tis.tis…
Jika Anda tidak begitu ahli dengan SEO maka Anda hanya perlu perhatikan beberapa penting berikut:
1. Engagement jauh lebih penting dari apapun. Buat konten yang bisa menarik perhatian user, buat mereka betah membaca (avg. session duration) dan kembali lagi (return visit).
2. Mendapatkan backlink secara natural jauh lebih baik daripada link building (sengaja mencari link), jika Anda tidak begitu mengerti SEO/link building maka lupakan saja karena memang lebih penting Anda fokus pada distribusi konten seperti biasa dan tidak perlu repot dengan urusan backlink.
Jika diperhatikan arahnya akan semakin ke
lokal dan mobile , artinya buatlah konten yang mudah dimengerti orang Indonesia (jika blog Anda bahasa Indonesia) dan mudah diakses melalui perangkat mobile.
Selain tantangan dari sisi search engine, ada lagi tantangan dari sisi sosial media khususnya Facebook.
Distribusi news feed Facebook sekarang semakin “profit oriented”, berbeda dengan jaman dulu dimana jika Anda punya Fanpage dengan 5.000 followers/likes maka setiap postingan yang Anda di post akan menjangkau (reach) 5.000 orang juga, namun sekarang tidak begitu, jika Anda memiliki 5.000 likes paling-paling organic reach Anda hanya mencapai 200-300 orang, kecuali jika banyak yang klik/like/komen/share (engagement) barulah postingan tersebut semakin menyebar dan menjangkau lebih banyak orang lagi.
Artinya sekarang membuat konten viral akan semakin sulit dan tuntutan user engagement semakin menjadi-jadi. Jika dalam selang waktu tertentu Anda tidak melakukan posting apapun maka sebagian besar followers Anda tidak akan melihat postingan berikutnya pada news feed mereka dan kalaupun Anda rajin memposting di Facebook setiap hari namun followers Anda mengabaikannya (tidak ada engagement apapun) maka pada posting-posting berikutnya konten tersebut juga tidak akan muncul pada news feed mereka.
Hal ini membuat kita mau tidak mau membayar FB ads untuk “boost post” supaya konten kita bisa menjangkau lebih banyak orang termasuk mereka yang sudah memfollow kita, tentu sangat tidak etis bagi blogger atau bisnis kecil dengan dana yang terbatas.
Itulah tuntutan blogger jaman sekarang, Anda harus memiliki artikel yang super lengkap dan
engaging untuk memenangkan persaingan yang ada. Dan tentunya semakin lama hal ini akan menjadi semakin sulit. Bisakah Anda memenuhi semua standar itu?
2. Waktu
cara membuat artikel
Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, blog adalah investasi jangka panjang, artinya jika Anda hanya ingin mencari uang cepat atau ingin cepat kaya maka lupakanlah niat menjadi blogger.
Dulunya blog juga hanya digunakan iseng sebagai hobi atau mencari uang tambahan, namun jika Anda mampu mendapatkan banyak trafik bukan hal yang mustahil blog tersebut bisa menjadi bisnis yang menjanjikan.
Masalahnya adalah berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai trafik tersebut? Berapa banyak blogger yang bisa memenangkan tuntutan persaingan diatas? Kebanyakan blogger akhirnya menyerah, karena sejak awal niatnya hanya mencari uang, begitu kaget ternyata uang yang didapat tidak seberapa mereka akan berhenti.
Saya sendiri membuat blog ini karena iseng, namun sejak awal saya sudah berniat (intent) untuk memonetize blog ini, Anda bisa lihat berbagai macam monetisasi yang saya lakukan di kategori monetize.
Untuk urusan trafik dan penghasilan saya tidak ingin sebut angka pastinya, saya juga tidak perlu berikan screenshoot atau bukti apapun (kita tahu hal seperti itu sangat mudah dimanipulasi), namun supaya Anda bisa mendapatkan gambaran real berapa banyak uang yang bisa dihasilkan sebuah blog, saya akan share kisaran angka blog Solusik berikut:
Umur blog –> 11 bulan (hampir setahun)
Trafik –> 1.000 – 2.000 views/day
Penghasilan affiliate/iklan –> Rp 500.000,- s/d Rp 1.000.000,- per bulan
Anda bisa mengira-ngira trafik blog Solusik dari data Alexa atau Similarweb berikut walaupun sebenarnya data tersebut tidak begitu akurat. Blog ini memang tidak menghasilkan banyak uang, dan saya rasa banyak blog-blog lain yang pasti trafik & penghasilannya jauh diatas angka tersebut.
Sejauh ini blog ini masih saya gunakan sebagai portofilio (resume booster) dan marketing (soft selling) untuk jasa yang saya miliki. Jadi bukan blog ini yang menghasilkan, tetapi sebagai penghubung untuk sumber penghasilan yang lain (diluar blog ini).
Baca juga: Share pengalaman blog baru bisa menghasilkan jutaan setiap bulan
Jadi bagi Anda yang ingin menjadi full-time blogger pertimbangkanlah bahwa selama 1 tahun pertama kemungkinan Anda tidak akan menghasilkan apapun , bisakah Anda survive selama 1 tahun atau lebih?
Menjadi seorang blogger memanglah mudah, tetapi menjadi blogger yang sukses dan menghasilkan itu sangat sulit. Pertimbangkan juga realita yang ada, lihat persaingannya dan bisakah Anda terus konsisten selama itu? Lalu jika ternyata tidak berhasil apa yang akan Anda lakukan?
Kebanyakan dari kita mungkin menjadi blogger hanya karena terpancing omongan blogger lain yang bilang penghasilan blog A sekian juta loh, penghasilan blog B milyaran loh… It’s a bullshit.
Justru kebalikannya saya sering sekali melihat blog-blog yang berhenti ditengah perjalanannya, bahkan ada blog yang sudah berumur 2 tahun lebih hanya menghasilkan dibawah 1 juta/bulan, realita tidak seindah teori-teori yang ada terlebih quotes-quotes di internet.
Maka dari itu pintar-pintarlah memahami fakta yang sesungguhnya, belajar menganalisa teori yang ada apakah sesuai dengan prakteknya atau cuma idealisme kosong tanpa arti.
Pada akhirnya tidak banyak orang yang peduli apakah yang mereka sampaikan betul-betul realistis atau tidak. Mereka hanya mengatakan “lakukan ini”, “lakukan itu”, “ini menghasilkan”, dan bla.bla.bla. Masalah praktikal atau tidaknya itu jadi urusan Anda bukan?
Jadi apakah blogger bisa menjadi profesi yang menjanjikan?
Silahkan buktikan sendiri 🙂


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search